Matahari mulai muncul keluar untuk menyapa dunia
dengan hangat yang ia pancarkan dan hari ini awan seperti membuka jalan untuk
matahari agar dapat menyinari dengan sinarnya dan membuat hari ini menjadi
cerah. Di tambah dengan kicauan burung yang saling bersahutan di pohon pohon di
sekitar rumah Intan. Intan atau lebih lengkapnya Intan Herdiyono Putri adalah
anak ke dua dari dua bersaudara. Dia seorang siswi di SMA Rusa Putih , SMA yang
bisa dibilang jadi favorit di Bandung.
Suara knalpot mobilpun menambah
riuh gaduhnya pagi ini. Suara knalpot mobil ayahnya yang seorang dokter sedang
bersiap siap untuk mengantarkan Intan ke sekolah. Ayahnya bekerja di salah satu
Rumah Sakit yang sudah bisa dibilang memiliki fasilitas internasional dan banyak
dokter dan perawat yang di pindah tugaskan ke kota kota lain karena Rumah Sakit
ini memiliki cabang di hampir di semua ibukota setiap provinsi juga kota kota
besar.
"Intan... Ayo cepet, nanti kamu telat
loh" seru Ayahnya yang memanggil Intan dari luar. Saat itu ia sedang
menyelesaikan sarapannya di meja makan ditemani ibunya.
"Iya
pah! , Bun Intan berangkat sekolah dulu ya,"
"Iya
sayang , hati hati ya"
"Assalamualaikum..."
Kata Intan sambil mencium tangan Ibunya itu.
"Waalaikumsalam..."
Intan berangkat sekolah dengan
Ayahnya. Melaju di antara mobil mobil yang padat dan membuat keadaan yang
disebut "macet" , begitulah Bandung yang macetnya kini sudah hampir
menandingi Jakarta. Satu jam setelah melalui macetnya jalan besar di Bandung ,
Intan sampai di sekolahnya yang sangat megah dan besar.
"Hati hati nak...." Kata ayahnya
"Iya pah....
Assalamualaikum..."
"Walaikumsalam.." ,
Namun suara ayahnya tidak terdengar karena pintu mobil sudah tertutup , yang
terlihat hanyalah lambaian seorang ayah kepada anaknya.
Intan memasuki gerbang sekolah
yang cukup tinggi , menyapa Satpam yang setiap sekolah ia temui. Saat memasuki
lorong sekolah ia melihat Dini. Sahabatnya sejak kelas satu SMA. Dini dengan
mukanya yang cantik dan memakai kacamata datang menghampiri Intan.
"Ehh, non Intan udah
dateng.." Dini terlihat tertawa mengucapkan itu
"Hahaha , Apasih non non ,
jeng dong ah" Timpal Intan dengan tertawa pulang
"Yuk ah jeng kita ke kelas..."
Dini kali ini tidak bisa menahan rasa gelinya sehingga ia tak menyadari bahwa
dia telah ditatap banyak mata.
"Jangan ketawa gitu ih , di liatin
tau" Intan menasihati Dini
"Sorry sorry , gak nahan deh..."
mereka kembali melanjutkan perjalanan.
Kedua gadis itupun berjalan menuju kelasnya
*Teeet.....Teeet
Suara bel telah berbunyi ,
merekapun lantas bergegas menuju kelasnya , setengah berlari mereka menuju
kelas di ikuti dengan banyak siswa siswi yang bergegas masuk ke kelas karena
bel sudah dibunyikan. Tanpa disangka mereka bertemu dengan Indra cowok yang
dikenal jago bermain gitar dan mempunyai tubuh atletis di sekolah.
"Buru buru ajanih..." Kata
Indra.
"Gak denger tadi udah bel ndra?"
jawab Dini. Mereka berdua buru buru karena pelajaran pertama diajar oleh
Pak Rosyid yang dikenal guru "killer" di sekolah , Pak Rosyid adalah
guru matematika.
*Di dalam kelas
"Selamat pagi anak anak , kali ini
kita akan membahas tentang Fungsi , Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat ,
keluarkan buku kalian. Dan KM pimpin doa" Kata Pak Rosyid dengan tegas.
Doa selesai dan pelajaran
dimulai , Intan memperhatikan Pelajaran tersebut dengan sungguh sungguh ,
karena dia punya cerita kelam karena tidak memperhatikan pelajaran matematika
tersebut sehingga ia dihukum dan disuruh berdiri di depan kelas. Tetapi saat di
depan kelas tersebut ia pertama kali bertemu dengan Rendy. Intan sempat
terpesona dengan Rendy saat itu , Rendy juga adalah kapten tim basket sekolah
Rusa Putih. Jadi gak heran kalau Rendy itu eksis banget di sekolah dia juga
dianugerahi paras yang membuat cewek di sekolah ini tercengang.
Tanpa terasa pelajaran
matematika pun usai. Lega sudah perasaan Intan karena pelajaran tersebut bisa
dimengerti Intan dengan sangat baik. Intan juga termasuk kedalam murid yang
tergolong pandai di sekolah , saat Ujian Kenaikan Kelas saat kelas X dia masuk
dalam 5 besar nilai tertinggi di sekolah.
Intan berjalan keluar kelas dan
bertemu dengan Indra yang... , Indra memang murid yang suka mondar mandir di
sekolah , setiap gak ada guru dia selalu saja keluar kelas dan berjalan jalan ,
entah mengapa anak itu tak pernah bisa diam di kelas.
"Tan , liat tuh Rendy di
lapangan lagi olahraga" Tunjuknya ke lapangan
"Iiiih apaan sih
Indra..." Jawab Intan dengan malu sehingga pipinya itu menjadi merah
merona.
"Hahaha , sampe merah gitu
muka kamu Tan..." Ledek Indra dengan penuh tawa.
Saat Intan memperhatikan gerak
gerik Rendy di sekolah saat itu pula kedua mata mereka beradu pandang. Intan
mengambil nafas panjang saking paniknya. Rendy dari kejauhan terlihat senyum
pada Intan. Intan yang tak dapat menahan malu akibat tindakan Rendy tersebut.
Ia langsung masuk kedalam kelas dan berhadapan dengan Dini.
"Kenapa panik gitu
Tan?" Tanya Dini
"Engg.. engga kok.."
Jawab Intan dengan tergagap gagap
Intan memang sangat pemalu karena
selama hidupnya belum pernah berpacaran mungkin untuk saat ini. Karena saat dia
menginjak usianya yang akan masuk ke enam belas tahun hatinya mulai tergerak
untuk membuka hatinya untuk seseorang. Walaupun banyak yang sudah menyatakan
cintanya padanya , namun ia selalu berusaha menolak laki - laki yang ingin
menjadi kekasihnya itu. Dengan lembut tentunya. Ia ingin menemukan lelaki yang
akan setia , ia terlalu polos untuk disakiti dan dipermainkan oleh seorang laki
laki yang tidak mengenal arti kesetiaan
Dini mencoba cek keluar kelas dan saat
melihat Rendy di lapangan. Dini mengetahui alasan kenapa Intan bertingkah
seperti itu.
“Hahaha , tenang
aja tan , Rendy juga gak akan ngegigit kok , keep it beautiful okey” Sambil
memicingkan matanya.
“Ih siapa yang
takut coba , aku kan cuma masuk kelas aja” Timpal Intan menghindari kegugupan
dirinya yang nampak jelas dengan raut mukanya yang memerah.
“Iya iya aku ngerti
kok”.
Ketua murid kelas
Intan datang dan memberi kabar pada teman temannya sambil membawa selembaran
kertas yang kelihatan cukup untuk di bagikan pada teman sekelasnya itu.
“Apaan tuh?” Sahut salah
satu murid
“Pasti
pemberitahuan ya?ada apa den?” Sahut yang lainnya. Banyak pertanyaan lagi
sebetulnya , namun setelah ketua murid itu memberitahukan apa isinya. Mereka
berteriak kegirangan! Ya itu adalah
surat pemberitahuan bahwa hari ini sekolah pulang pada jam 11.00 , bagi pelajar
itu sudah tentu menjadi kabar paling menggembirakan... mungkin.
Dua puluh lima
menit sudah Intan menunggu pelajaran kedua. Pelajaran Seni Budaya , namun
hasilnya nihil , guru yang ditunggunya tidak kunjung datang tanpa memberikan
kabar.
“Tan , jalan jalan
yuk?boring nih di kelas” Ajak Dini pada Intan yang memang sudah terlihat bosan
di kelas.
“Huh?Kemana Din?”
“Huh?Kemana Din?”
“Hmm...” Dini
berpikir sesuatu , mungkin sebuah rencana “Ke kantin aja gimana?beli minum
gitu”
“Yaudah deh ayo”
Jawab Intan setelah memastikan kalau guru Seni Budaya ini tidak akan masuk
kelas.
Mereka berjalan
melalui lorong lorong sekolah , suara sepatu berdecit saat mereka berjalan ,
udara menghempas sepoi sepoi. Sampai akhirnya mereka melewati Mess anak basket
sekolah.
Menarik nafas
panjang , ya itulah yang Intan lakukan bila ia sedang gugup karena seorang laki
laki yang untuk pertama kalinya ia cinta , atau lebih tepatnya suka karena ia
belum mengenal apa itu cinta.
Rendy yang melihat
Intan dari kejauhan lantas menghampiri Intan dan Dini.
“Hey tan” Sapa
Rendy
“Hey kakak
basket..” yang menjawab bukan Intan tentunya , yang menjawab Dini.
“Haha , kamu punya selera humor juga ya Dini” Kelihatannya Dini dan Rendy mulai akrab
“Haha , kamu punya selera humor juga ya Dini” Kelihatannya Dini dan Rendy mulai akrab
“Hai Ren...”
Akhirnya ia memberanikan mengucapkan sepatah kata.
“Hmm... Kamu pulang
sendiri nanti?pulangnya jam sebelas loh”
“Ciee pasti mau
ngajak pulang nih ending endingnya” Sambar Dini dengan sedikit tawa.
“Gak tau juga nih ,
kayanya sendiri deh , pak Arif kayanya masih di kantor papah”. Pak Arif adalah
supir pribadi keluarga Intan , namun ia sudah dianggap sebagai keluarga besar Hediyono.
Herdiyono adalah nama ayah intan Herdiyono Putra Herlambang lebih tepatnya.
“Mau pulang bareng
gak?”. Tepat tebakan Dini , endingnya Rendy akan ngajak pulang Intan.
“Emh.. emh.. Boleh deh” Jawab Intan menaggapi ajakan Rendy itu.
“Emh.. emh.. Boleh deh” Jawab Intan menaggapi ajakan Rendy itu.
“Yaudah nanti
pulang aku tunggu di parkiran sekolah ya” Kata Rendy melambaikan tangan pada
Intan dengan senyumnya yang khas.
“Tuhkan , apa aku
bilang...” Kata Dini.
Mereka melanjutkan
perjalanannya menuju kantin sekolah yang sudah dekat. Sampai mereka disana ,
ruangan kantin yang tidak seperti kantin kantin sekolah lainnya. Luas , bersih
, rapi , itu memang menjadi salah satu daya tarik SMA Rusa Putih yang sudah terkenal
dengan kantinnya yang sangat bersih dan nyaman.
“Hey!” Seru seorang
lelaki dari kejauhan sambil mengangkat satu tanggannya.
“What?Kesini
cuma....” Belum selesai Intan mengucapkan kata itu , Dini sudah menyambar.
“Ayo ikut ah jangan
banyak comment” Sambil menarik tangan Intan dan berlari menuju sumber suara
tersebut.
Ternyata suara
tersebu berasal dari Herman , pacar Dini. Herman mungkin termasuk salah satu
laki laki yang beruntung karena mendapatkan Dini yang disukai hampir 10 orang
lelaki lainnya di sekolah ini. Namun itu sudah berlalu dan Dini sudah
menentukan hatinya untuk memilih Herman sebagai pacarnya saat ini. Mereka sudah
menjalin hubungan sejak setahun lalu , tepat saat satu minggu sebelum kelas X
memasuki ujian tengah semester.
“Hey my boys!” Sapa
Dini pada Herman
“Hey , eh Intan
ikut kesini juga toh?”
“Gak tau nih di
ajakin Dini. Dikirain mau ngapain eh malah mau pacaran” Kata Intan dengan raut
muka yang sedikit muram.
“Hahaha , jangan
suka jail gitu ah” Kata Herman pada Dini
“Biarin sekali
sekali jailin cewek cantik ini , kapan lagi coba” Jawab Dini yang terlihat
sangat puas.
Mereka, Herman dan
Dini berbincang bincang dengan seru sedangkan Intan hanya menjadi penonton
mereka. Namun saat sedang sepi tersebut datang Indra dan Lito , salah satu
anggota tim basket sekolah.
“Eh , ngapain
disini tan?” tanya Indra pada Intan
“Nih....” Jawabnya
dengan muka muram dan menunjuk ke arah Dini
“Hahaha , yaudah
dari pada gak ada kerjaan , mending bantuin kita yuk”
“Bantuin apa ndra?”
kata Intan penasaran
“Ini ada
selembaran... lagi.. . Isinya kurang lebih tentang kejuaraan basket antar-SMA
seKota Bandung. Nah tim basket sekolah kitu ikut dalam kejuaraan ini. Jadi
semua murid harus tau supaya bisa ngedukung tim basket biar juara ngalahin tim
Bina Karya” Kata Lito menjelaskan dengan singkat isi selembaran itu.
“Ayo deh , sini aku
bantuin bawa to”.
“Wih , makasih tan
, pantesan banyak yang suka sama kamu , ternyata orangnya baik , ya gak ndra?”
kata Lito sambil menyikut Indra
“Iya iya” Jawabnya
ringkas
“Hem apaan sih ah ,
udah yuk” Ajak Intan pada kedua partner barunya itu.
Indra membagi tugas
pada Intan dan Lito. Intan ditugaskan untuk membagikan selembaran tersebut
kepada kelas XI. Lito ditugaskan untuk membagikan selembaran pada kelas X. Dan
kelas XII akan dibagikan oleh Indra. Mereka bergerak cepat karena ingin cepat
menyelesaikan tugas itu.
Sebelas satu ,
sebelas dua , sebelas tiga , sebelas empat kelas tersebut sudah mendapat
selembaran tersebut juga sebelas lima. Namun saat akan membagikan selembaran
itu ke kelas sebelas enam , masalah terjadi.
Itu adalah kelasnya
Rendy , tapi bukan itu masalah Intan tau kalau Rendy sedang ada di Mess basket.
Masalahnya adalah itu adalah kelas seorang cewek yang kurang suka dengan cewek
yang lebih cantik dari cewek itu. Terlalu banyak kata cewek dikalimat ini. Nama
cewek tersebut adalah Farin , dia cantik namun sifatnya yang membuat orang
orang menilai kalau Farin bukanlah perempuan cantik.
“Heh , mau ngapain
kesini?mau ketemu Rendy?” Kata Farin dengan sinis pada Intan.
“Please deh rin ,
kejadian itu udah terjadi tiga bulan yang lalu”.
Kejadian yang di maksud Intan adalah
kejadian dimana Intan dan Farin sedang menonton pertandigan tim basket sekolah
dan melihat Rendy masuk lapangan. Rendy melihat Intan dan tersenyum pada Intan.
Mungkin hal itu membuat perhatian cewek yang kagum pada Rendy melihat pada
Intan. Kapten cheers , Farin , Dini penglihatan mereka tertuju pada Intan.
Masalah kecil bukan?
“Iih , so cute
banget deh” Kata Farin dan mendorong Intan ke pintu kelas.
“Aaah...” Desah
Intan saat sebuah paku yang menonjol keluar dari pintu tersebut dan merobek
kulit lengan Intan , walau hanya sedikit namun bagi seorang perempuan itu hal
yang cukup menyakitkan.
“Ih , kamu tuh
kenapa sih , aku gak ada urusan sama kamu”
Saat adu mulut
antara mereka terjadi. Rendy muncul dari tangga , dan melerai mereka berdua.
Rendy tidak berkata apa apa , namun tindakannya yang membuat ia menjadi “apa
apa”. Ia segera menyuruh seseorang dari temannya untuk membagikan selembaran
yang Intan bawa. Dan membawa Intan ke UKS sekolah.
Ia membuka pintu
UKS dan menyuruh Intan untuk duduk di bangku UKS. Rendy membuka kotak P3K yang
ada di UKS , membawa plester , handsaplast , obat merah , dan kapas. Ia segera
membersihkan luka di lengan Intan dengan kapas yang sudah dibasahi. Intan
menggigit bibirnya saat Rendy meneteskan obat merah di lukanya itu. Setelah itu
Rendy menutup luka Intan itu dengan Handsaplast. Cukup mahir Rendy melakukan
pengobatan ringan tersebut.
“Makasih ya Ren. Ngomong
ngomong , kok kamu bisa cepet gitu?”. Tanya Intan , namun kali ini tanpa
canggung ataupun gugup.
“Sama sama Intan. Cepet
gimana maksudnya?”
“Itu , emm gimana
ya , ngobatin lukanya”
“Oh itu , aku udah
sering ke UKS buat ngobatin kalo ada anggota tim basket yang cedera” Jawabnya
sambil tersenyum. Lagi lagi dengan senyumnya yang sangat khas , senyuman khas
Rendy.
*Teet Teet Teet...
Bel sekolah sudah
bunyi menandakan sekolah sudah usai untuk hari ini. Sesuai pemberitahuan yang
dikatakan ketua murid kelasnya , Intan lantas pergi menuju kelasnya
“Eh Ren , duluan ya
aku mau ngambil tas dulu”. Pamit Intan sambil berjalan keluar ruang UKS
“Sip , jangan lupa ,
tempat parkir!”. Teriak Rendy menyadari Intan sudah berjalan keluar UKS. Intan
hanya mengangguk menandakan ia tak lupa dengan janjinya dengan Rendy.
To Be Continued......
BY : HISYAM FAKHRI
Kata- kata nya mengalir, it's good :D
BalasHapusNice writting!!!!
Salam hangat.. :)
hahaha , masih pemula.. , blog kamu kata katanya keren fahrizi
Hapussukses ya buat blognye :D
Hapusthanks gan :D
Hapus